Berkali-kali air mataku nyaris tumpah
Saat aku mengeja satu kata
dari beberapa kalimatmu yang terkasat oleh mataku
Terdorong keras oleh getar hati di luar wajar
Adapun tak menetes
Itu hanya ego busukku yang membendungnya
Dan jiwa pun tersiksa
sebab berjuang keras tuk menyembunyikanya
Kapan air mataku ini bisa mengalir
Berkonvoi riang menuju muara
jumpai samudera dan memeluknya
Meloncat-loncat di sela-sela kaki langit
Memanjatnya dengan untaian doa
Yang mampu merobek-robek langit
Dan melontarkan aku jauh
Bersemayam mesra di atasnya
Selasa, Juni 24, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar